Gerabah
Sabtu, 11 Januari 2014
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk
kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu
kehidupan manusia.
Sejarah
Gerabah
Barang-barang tembikar yang lebih dikenal dengan nama “ Gerabah” menjadi salah satu bentuk buah karya dan sekaligus tradisi nenek moyang turun-temurun yang pernah ada dan sampai sekarang masih dipertahankan sebagai suatu keahlian penduduk setempat yang telah diakui dunia. Dulu gerabah biasa digunakan untuk menyimpan beras, garam dan bumbu-bumbuan disamping digunakan untuk tujuan memasak.
Pembuatan gerabah merupakan pekerjaan ibu dan anak perempuan , sebaliknya menjual dan membawa ke pasar adalah tugas ayah dan anak lelaki. Namun seiring kemajuan zaman yang begitu cepat dimana sebagain besar ayah dan anak laki-laki ambil bagian dalam pembuatan gerabah bekerja bersama-sama untuk memperoleh hasil yang maksimal dan kualitas yang bagus.
Barang-barang tembikar yang lebih dikenal dengan nama “ Gerabah” menjadi salah satu bentuk buah karya dan sekaligus tradisi nenek moyang turun-temurun yang pernah ada dan sampai sekarang masih dipertahankan sebagai suatu keahlian penduduk setempat yang telah diakui dunia. Dulu gerabah biasa digunakan untuk menyimpan beras, garam dan bumbu-bumbuan disamping digunakan untuk tujuan memasak.
Pembuatan gerabah merupakan pekerjaan ibu dan anak perempuan , sebaliknya menjual dan membawa ke pasar adalah tugas ayah dan anak lelaki. Namun seiring kemajuan zaman yang begitu cepat dimana sebagain besar ayah dan anak laki-laki ambil bagian dalam pembuatan gerabah bekerja bersama-sama untuk memperoleh hasil yang maksimal dan kualitas yang bagus.
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh pengrajin. Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu obyek. Alat tembikar yang paling dasar adalah tangan.
Proses Pembuatan Gerabah Kerajinan Tangan Khas Pulau Lombok
Banyak orang yang pintar berkarya
dan dari hasil karya tersebut mereka bisa melanjutkan hidup mereka walau
tidak jarang dari mereka meraih sukses dari karya tersebut, sebagai ontoh
kerajinan tangan. Kerajinan tangan mempunyai keunikan tersendiri, jadi tidak
heran apabila terkadang kerajinan tangan lebih mahal bahkan sangat mahal. Di
pulau Lombok populer dengan kerajinan tangan gerabah, tenun, ukir-ukiran kayu
maupun batu, mas dan mutiara. Banyak desa yang menghasilkan kerajinan tangan
hingga turun temurun seperti desa banyumulek yang terkenal dengan desa
gerabah, desa sukarare yang terkenal dengan tradisional tenunnya, dan desa
Labuapi yang terkenal dengan ukir-ukirannya.
Membuat sebuah pot sederhana saja tidak semudah orang-orang pikirkan karena membutuhkan proses berliku dan lama, sebagai informasi, kami ketengahkan cara-cara pembuatan gerabah ini sebagai berikut: 1. Proses Pencarian tanah liat Butuh inspeksi yang teliti untuk mendapatkan tanah liat terbaik yang sesuai dengan kualitas standart. Tanah liat yang bagus tidak harus berasal dari desa penghasil gerabah namun berasal dari desa terdekat. Tanah liat tidak serta merta langsung digunakan tapi butuh ketelitian yang mendalam dan memastikan kalau tanah liat tidak bercampur batu-batu kecil dan kotoran. 2. Proses Pengeringan Setelah inspeksi, tanah liat dipotong-potong seperti kubus dan dijemur di bawah sinar matahari, butuh sekitar 3 atau 4 hari. Bila potongan kubus-kubus tersebut sudah kering, kemudian ditumbuk jadi seperti adonan tepung yang lembut dan disimpan sebelum digunakan sebagai adonan. Yang paling menarik untuk disaksikan tidak ada alat-alat modern yang mendukung dalam pembuatan gerabah, tapi lapisa-lapisan tanah liat terus ditambahkan dari jumlah adonan asli sementara para pengrajin gerabah memutar benda/alat yang digunakan sampai terbentuk benda yang diinginkan, kendati bentuknya seperti sudah jadi namun sebenarnya belum selesai, lalu ada juga pengrajin yang ditugaskan khusus untuk mendekorasi setelah itu benda/pot yang dimaksudkan dibiarkan kering di tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari. 3. Proses Mempernis dengan minyak kelapa Benda/pot yang sudah dipernis adalah kombinasi minyak kelapa dan dibiarkan kering sebelum di kerik/digosok dengan batu hitam atau alat-alat tradisisonal lainnya karena itu permukaannya kelihatan mengkilat dan lagi dikeringkan diterik sinar matahari dan itu butuh satu hari bahkan juga digosok halus di pertengahan siang hari untuk menambah kilauannya.
4. Proses Pembakaran
Benda/pot siap untuk dibakar and dikumpulkan kedalam oven terbuka yang ditutupi jerami padi yang dibakar selama lebih dari 4 jam dan temperature produksinya sekitar 400 sampai 800 derajat Celsius 5. Proses Pewarnaan Pekerjaan terakhir adalah memilih warna yang tepat , bila warna merah tua yang dikehendaki dilapisi dengan sari biji asam dan bila warna merah jentik yang dikehendaki, cukup jentikkan dengan sekam. Sejak pelatihan dilaksakan secara intensif, dengan sendirinya para pengarjin gerabah lebih kreatif dalam membuat pola, bentuk serta motif yang diinginkan, jadi mereka telah siap berkompetisi memberikan hasil karya terbaik dengan kualitas hebat di pasar bisnis dunia. Ada 3 desa penghasil gerabah yang terkenal di Lombok, sebut saja Banyumulek di Lombok Barat, Penujak di Lombok Tengah dan Penakak di Lombok Timur, masing-masing memiliki keunikan serta ciri khas tersendiri.
|
Macam - Macam Pasar
secara garis besar
pasar dapat dikelompokkan menjadi enam macam :
1.
Pasar
menurut jenis barang :
a.
Pasar
barang konsumsi à tempat memperjualbelikanbarang untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
b.
Pasar
barang produksi à tempat memperjualbelikan beberapa faktor
produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi
2.
Pasar
menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli :
a.
Pasar
harian à berlangsungnya kegiatan jual beli setiap hari
dan yang dijualbelikan merupakan kebutuhan sehari – hari
b.
Pasar
mingguan à berlangsungnya kegiatan jual beli setiap
semingu sekali
c.
Pasar
bulanan à pasar yang diselenggarakan satu kali dalam
satu bulan
d.
Pasar
tahunan à pasar yang diselenggarakan satu kali dalam
satu tahun dan biasanya bertujuan untuk memperkenalkan produk baru.
3.
Pasar
menurut luasnya kegiatan distribusi :
Disebabkan
beberapa hal yaitu sifat barang, kelancaran transportasi dan jumlah serta
penyebaran konsumen yang membutuhkan barang – barang
a.
Pasar
setempat à tempat pertemuan antara calon penjual dan
pembeli yang hanya meliputi tempat tertentu
b.
Pasar
daerah à tempat pertemuan antara calon penjual dan
pembeli yang meliputi wilayah tertentu, misalnya wilayah kabupaten atau
provinsi
c.
Pasar
nasional à tempat pertemuan antara calon penjual dan
pembeli yang meliputi wilayah suatu negara
d.
Pasar
internasional à tempat pertemuan antara calon penjual dan
pembeli di berbagai negara si seluruh dunia.
4.
Pasar
menurut struktur :
a.
Pasar
persaingan sempurna à pasar dikatakan sempurna jika pihak penjual dan
pembeli sama – sama mengetahui harga pasar. Barang yang dijual bersifat homogen
b.
Pasar
tidak sempurna àpasar dikatakan tidak sempurna jika kurang ada
kebebasan dalam menentukan harga
5.
Pasar
menurut ada tidaknya tempat transaksi (wujud) :
a.
Pasar
konkret (pasar nyata) à tempat transaksi jual beli dilakukan secara langsung
b.
Pasar
abstrak (pasar tidak nyata) à tempat transaksi jual beli dilakukan berdasarkan
contoh yang kualitasnya sudah ditentukan
6.
Pasar
menurut banyaknya pembeli dan penjual :
a.
Pasar
monopoli à pasar yang hanya ada satu orang penjual untuk
satu macam barang
b.
Pasar
monopsoni à pasar yng hanya ada satu jenis pembeli untuk
satu macam barang
c.
Pasar
bersaing à pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli untuk satu macam barang
d.
Pasar
dalam persaingan monopolitis à pasar yang terdapat persaingan diantara para penjual
yang melakukan monopoli.